Kekalahan jika dirasakan memang terasa pahit. Tapi kalau mau diresapi
kadang terasa manis.. Ada orang yang memaknai kekalahan sebagai bentuk
kegagalan, inilah kepahitan. Namun ada juga yang memaknainya kegagalan sebagai bentuk kemenangan yang tertunda, inilah buah manis.
Sekarang coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri, berapa kali kita
mengalami kekalahan? Kalau saya sendiri berkali-kali. Saya pernah kalah
dalam percintaan, pernah kalah dalam prestasi sekolah, pernah kalah
dalam perlombaan, dan masih banyak lagi yang lain. Awalnya saya suka
meratapi kekalahan tersebut. Tapi setelah saya renungkan ternyata tidak
ada gunanya meratapi kekalahan.
Pada umumnya saat kita
menerima kekalahan hal yang umum dirasakan adalah kecewa. Saya yakin
hampir sebagian besar orang merasakan hal yang serupa. Apakah itu hal
yang wajar? Saya katakan ya selama tidak berlarut-larut dalam kesedihan
dan kekecewaan. Kalau terlalu larut yang ada kita akan menjadi pesimis
atas tindakan yang akan kita lakukan selanjutnya. Akhirnya kita akan
takut melangkah untuk menebus kekalahan dengan sebuah kemenangan.
Kalau
kita mau belajar dari sejarah dan belajar dari pengalaman hidup
seseorang, di luar sana banyak orang-orang hebat yang di awal karier dan
cita-citanya pernah mengalami kekalahan.Tapi mereka enjoy-enjoy saja.
Karena mereka yakin kekalahan hari ini bisa dibayar di hari yang akan
datang. Hari ini kita boleh kalah, tapi hari yang akan datang kita pasti
bisa merebut kemenangan. Ini adalah prinsip hidup para pejuang sejati,
yang tidak akan pernah menyerah sampai titik darah yang penghabisan.
Kalah
dalam pertarungan itu adalah hal yang biasa. Tapi kekalahan sejati
adalah ketika kita tidak mampu bangkit dari kekalahan, tidak mau mencoba
untuk berbenah diri dan melanjutkan perjuangan. Inilah makna dari
kekalahan yang sebenarnya. Jika hal ini sudah menggrogoti pikiran dan
jiwa, maka kita tinggal menunggu kehancuran.
Apakah
anda tahu Puri Mahadewi? Kalau saya tahu tapi lewat televise..hehe.
Sebelum menjadi seperti sekarang ini, Puri pernah mengikuti kontes musik
yang diadakan di salah satu stasiun tv swasta, sekitar tahun 2004. Tapi
nasib baik belum menyertainya, Ia pun harus tereliminasi dan kalah
dengan pesaingnya dari Jakarta yaitu Micky Octapatika dan Cindy
Sibarani. Namun kekalahan itu tidak membuat Puri patah semangat hingga
akhirnya ia jadi seperti sekarang ini.
Cerita di atas
hanya pengingat bagi kita bahwa kekalahan bukanlah akhir, tapi itu
adalah awal menuju sebuah kesuksesan. Tidak ada orang yang ingin kalah,
tapi kalau memang kita harus kalah, terimalah itu dengan lapang dada dan
berjiwa besar.
Cara Menerima Kekalahan Secara Positif
Berikut
adalah bebetapa cara positif yang bisa kita lakukan untuk menerima
sebuah kekalahan dan memulai usaha untuk mencapai sebuah kemenangan.
1. Mengakui Kelebihan Lawan
Ketika
kita mengalami kekalahan, maka hal yang seharusnya kita lakukan pertama
adalah mengakui kelebihan lawan. Ini adalah wujud dari jiwa besar yang
kita miliki. Akuilah bahwa memang lawan kita lebih baik diri kita.
Apakah mengakui kelebihan lawan itu hal mudah? Memang tidak mudah, tapi
kalau mau jujur dengan diri sendiri maka semua akan menjadi mudah.
Kenapa orang lain bisa menang dan kita kalah, itu adalah tanggung jawab
kita bukan tangung jawab orang lain.
2. Tidak Perlu Beralasan
Orang
yang banyak memberikan alasan adalah orang yang tidak bisa menerima
kekalahan dengan jiwa yang besar. Berbagai alasan yang mereka utarakan
hanya untuk menutupi kekurangan yang mereka punya. Hal ini tentu
bukanlah mental yang dimiliki para juara, karena mental juara tidak akan
punya pemikiran semacam itu. Jika diri kita masih suka mencari alasan
dan suka mengambinghitamkan orang lain. Maka kemenangan tidak akan kita
raih, kalaupun kita menang, kemenangan itu hanya semu.
3. Evaluasi Diri
Hal
terpenting dalam hidup ini saat menerima kekalahan adalah dengan
melakukan evaluasi diri. Evaluasi ini bisa di lakukan dengan banyak hal.
Misalnya dengan merenung (introspeksi diri), meminta masukan dari orang
lain, mau menerima kritik dan kalau perlu datanglah ke ahli yang punya
kemampuan. Evaluasi diri ini akan menjadikan kita lebih peka terhadap
kelemahan diri dan selalu berupaya untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
4. Belajarlah Terus
Setiap
orang yang menang dan ingin mempertahankan kemenangannya maka ia harus
belajar terus. Apalagi bagi kita yang kalah. Belajar itu adalah kunci
keberhasilan dalam meraih kemenangan. Belajar ini bisa kita lakukan di
mana saja dan dari siapa saja, termasuk dengan lawan kita. Seorang
pejuang sejati dalam keadaan apapun ia selalu belajar untuk mengasah
diri untuk menjadi pemenang Perlu saya ingatkan juga di luar sana
lawan-lawan kita juga belajar terus. Sekarang coba kita bayangkan apa
jadinya jika kita tidak mau belajar? Saya rasa tidak perlu dijelaskan
pun anda akan tahu.
5. Mencobalah Terus
Ada
kalanya kita melihat orang yang mengalami kekalahan cenderung memiliki
kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan inilah yang membuat
mereka tidak berani mengambil risiko untuk yang ke dua kalinya atau
seterusnya. Tentu hal ini bukanlah mental para pemengan sejati. Para
pemenang sejati tidak akan pernah berhenti berjuang meskipun kekalahan
demi kekalah terus dialami. Namun ia tidak pernah menyerah dan yakin
akan mencapai sebuah kemenangan. Bahkan bangsa ini pun pernah mengalami
ratusan bahkan ribuan kali kekalahan, Namun apakah pemuda dan bangsa
Indonesia kapok untuk berjuang? Tidak! Karena kalau kapok tidak mungkin
bangsa ini bisa merdeka.
Maka dari itu untuk menjadi pemenang sejati anda harus berjiwa besar menerima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar